Selasa, 18 Oktober 2016

Kuliah di Luar Negeri Siap-Siap Ubah Cara Belajar!

Melanjutkan kuliah di luar negeri menjadi pilihan pelajar untuk mendapat pendidikan yang lebih berkualitas. Kendati demikian, memenuhi kualifikasi dan pintar saja tak cukup untuk bekal kuliah di luar negeri. Alih-alih sukses, tak bisa menyesuaikan cara belajar justru bisa membuatmu tertinggal dari mahasiswa internasional lainnya. 

Salah satu alumnus beasiswa Chevening, Agusmantono, mengungkapkan metode belajar mahasiswa di Inggris sangat berbeda dengan gaya belajar di Indonesia. Pasalnya, begitu masuk kuliah, para mahasiswa sudah aktif menanyakan materi yang terdapat dalam buku.

"Di sana mahasiswa diberi kepercayaan, dari awal sudah diberi tahu buku apa yang harus dipelajari. Pas di dalam kelas dosen tidak menerangkan dulu, tapi mahasiswa langsung tanya jawab," ujar alumnus University of Edinburgh Skotlandia ini. 

Pria yang akrab disapa Manto ini juga mengungkapkan, mahasiswa di Inggris sangat terstruktur. Bahkan, di awal semester dia mengaku cukup kesulitan menyamakan ritme belajar di sana. 

"Satu sampai dua bulan sempat berjuang untuk menyesuaikan cara belajar mereka. Apalagi buku bacaan juga banyak sekali. Untuk orang Indonesia yang rata-rata minat bacanya rendah tentu harus dipaksa," sebutnya. 

Selama menjalani kuliah di University of Edinburgh, Manto sendiri tak pernah memaksakan diri untuk jadi nomor satu. Pasalnya, selain mengejar akademis, dia juga menyeimbangkan kehidupan kampus dengan bersosialisasi, terutama dengan mahasiswa lokal. 

"Banyak teman dari Indonesia yang mengejar akademis. Tetapi kalau aku bisa bersaing satu level dengan mahasiswa lainnya itu sudah cukup. Kita juga harus bagi waktu antara akademis dengan bergaul. Kalau banyak teman bisa kita bisa tanya tugas kuliah yang susah," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar